Assalamualikum Wr . wb
Kali ini saya akan berbagi info menarik seputar dunia prasejarah yang unik dan menarik !!!! Spektakuler !! Sangar !! Gaul ??!
dibawah ini adalah hewan hewan purba yang sudah termasuk Punah tetapi kita masih dapat menemukan fosil nya atau pun sketsa gambar nya yang dipelajari oleh para peneliti Hewan purba...
Appaa sajaaa
Berikut Ini !!!
1.
Deinocheirus
Satu-satunya fosil yang ditemukan
dari Dinosaurus ini hanyalah sepasang lengan dan beberapa bagian tulang
belakang. Kemungkinan Deinocheirus merupakan kerabat dari Ornithomimosaur,
setidaknya itulah anggapan para ahli paleontologi.
Ia merupakan genus dari Dinosaurus
Theropoda besar yang hidup pada periode Cretaceous akhir dan populasinya
tersebar di selatan Mongolia. Lengannya mungkin terlalu panjang untuk tubuhnya
dan cakar tangannya itu semakin mengindikasikan bahwa dirinya merupakan salah
satu Dinosaurus yang mematikan.
Namun sebenarnya, kegunaan “senjata”
tersebut masih banyak diperdebatkan. Beberapa peneliti mengatakan cakar itu
digunakan sebagai alat utama untuk berburu.
Beberapa lainnya mengatakan cakar terlalu tumpul, sehingga
hanya digunakan sebagai senjata defensif. Bahkan ada pendapat yang mengatakan
bahwa Deinocheirus menggunakan lengannya yang besar untuk memanjat pohon,
meskipun hipotesis ini secara luas diabaikan.
2.
Diprotodon
Sebelum manusia pertama menginjakkan
kaki di Benua Australia sekitar 40.000 tahun lalu, beraneka ragam hewan
berkantung berukuran besar pernah hidup di sana. Salah satu yang terbesar ialah
Diprotodon.
Hewan berkantung yang satu ini
diperkirakan ukurannya sebesar seekor Kuda Nil dewasa. Dilihat dari bentuk
morfologinya, ia terlihat mirip seperti seekor Wombat, yaitu spesies hewan
berkantung Australia, namun berukuran raksasa.
Sama seperti kebanyakan hewan-hewan berkantung lainnya,
Diprotodon juga mengkonsumsi dedaunan sebagai makanan utamanya. Meskipun mereka
bukanlah hewan yang memiliki pergerakan gesit seperti Kanguru, namun ukuran
badannya yang besar dan kuat membuat para predator sangat sulit untuk
menaklukannya.
3.
Moropus
Ketika para ilmuwan menemukan fosil
Moropus untuk pertama kalinya, mereka seakan sulit mempercayai bentuk morfologi
dari makhluk yang satu ini. Hewan purba dengan bentuk kepala menyerupai kepala
kuda ini benar-benar memiliki bentuk tubuh yang aneh.
Para Ilmuwan mendeskripsikannya
sebagai “campuran” dari tiga binatang, yaitu Kuda, Jerapah kerdil, dan Beruang.
Kepalanya yang mirip kuda serta badannya yang menyerupai badan seekor beruang
dihubungkan oleh leher yang lumayan panjang bak leher jerapah kerdil.
Dengan kuku-kukunya yang panjang nan tajam, serta kemampuan
berlari dengan baik tentunya ia memiliki pertahanan diri yang baik untuk
menghindari ancaman para predator. Moropus hidup di wilayah Asia selatan dan
barat sekitar 12.000 tahun lalu.
4.
Ambulocetus
Inilah salah satu makhluk purba yang
banyak diklaim para penganut Neo-Darwinisme sebagai bukti kuat periode transisi
spesies makhluk laut ke darat. Ambulocetus, hewan purba dengan perawakan mirip
campuran nenek moyang paus dan berang-berang hidup di wilayah yang kini disebut
sebagai Pakistan modern sekitar 50 juta tahun lalu.
Panjang tubuh seekor Ambulotecetus dewasa diperkirakan
sekitar 12 kaki. Bentuk kepalanya besar dengan rahang yang panjang. Gigi-gigi
tajamnya didesain untuk menangkap dan mencengkram mangsanya. Didalam air, ia
dapat bergerak dengan gesit berkat bantuan ekornya yang digunakan sebagai
“motor” bagi tubuhnya.
5.
Lystrosaurus
Sebelum kemunculan Dinosaurus,
kehidupan makhluk di Bumi pernah diramaikan oleh beberapa hewan aneh yang
menyerupai reptil. Salah satunya ialah Lystrosaurus.
Hewan purba yang cukup menarik karena bentuk tubuhnya yang
aneh ini hidup di habitat berawa-rawa, namun ia juga tidak masalah jika harus
terpaksa mendiami tempat-tempat yang tergolong kering. Lystrosaurus
diperkirakan mendiami bumi sekitar 230 juta tahun yang lalu.
6.
Phorusrhacos
Sekitar 20 juta tahun yang lalu,
Amerika selatan merupakan daratan yang memiliki begitu banyak variasi spesies
burung dan mamalia. Salah satunya yang cukup terkenal ialah spesies burung
karnivora bernama Phorusrhacos.
Ia adalah spesies burung yang tidak
dapat terbang. Tinggi badannya bisa mencapai 10 kaki (3 meter). Meskipun tidak
dapat terbang, mereka adalah pelari-pelari cepat. Ini menjadikan Phorusrhacos
dapat dengan mudah untuk menangkap mangsanya.
Spesies Phorusrhacos diperkirakan eksis hingga 3 juta tahun
yang lalu. Para ilmuwan memperkirakan kepunahan Phorusrhacos disebabkan oleh
munculnya beberapa predator lain yang bermigrasi dari Amrika Utara ke Selatan
setelah keduanya dihubungkan oleh daratan Amerika tengah yang muncul ke
daratan.
7.
Mammoth
Saya yakin pasti kalian sudah tidak
asing lagi dengan hewan legendaris yang satu ini. Mammoth merupakan salah satu
hewan purba yang begitu populer. Fisiknya menyerupai gajah namun memiliki bulu
lebat disekujur tubuhnya.
Perawakannya yang besar serta
tambahan “senjata” berupa gading yang begitu panjang membuatnya begitu sulit
untuk ditaklukkan predator manapun. Lukisan-lukisan yang di goreskan pada
dinding-dinding gua oleh para manusia purba banyak menggambarkan betapa
sulitnya hewan ini untuk ditaklukkan oleh mereka.
Mammoth merupakan hewan yang mendiami sekitar pulau Wrangel
di pesisir utara Siberia. Banyak Ilmuwan percaya, generasi terakhir Mammoth
masih dapat dijumpai sekitar 4000 tahun yang lalu saat konstruksi piramida
Khufu di Giza, Mesir telah selesai dibangun.
8.
Harimau Gigi Pedang
Mereka merupakan salah satu hewan
zaman es yang begitu terkenal. Salah satu predator terganas nan mematikan yang
pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Harimau Gigi Pedang mendiami wilayah
barat Amerika Serikat pada akhir zaman es, tetapi mereka juga tersebar di
beberapa wilayah Amerika Utara lainnya serta beberapa berdiam di wilayah
Amerika Selatan.
Diketahui, terdapat 2 Genus dari hewan ini, yaitu Genus
Smilodon dan Genus Homotherium. Pada umumnya jenis dari Genus Smilidon panjang
taringnya bisa mencapai lebih dari 18 centimeter, sedangkan untuk genus
Homotherium memiliki panjang taring sekitar 10 centimeter. Hewan ini memburu
kuda, banteng, antelope sebagai makanannya.
9.
Deinotherium
Deinotherium merupakan salah satu
mamalia darat terbesar yang pernah menginjakkan kakinya di Bumi. Makhluk
prasejarah yang hidup di kala Miosen tengah hingga awal Pleistosen ini pada
umumnya memiliki tinggi 3,5 - 4,5 meter (ukuran Deinotherium dewasa) dengan
berat berkisar antara 5 - 14 ton.
Deinotherium yang merupakan kerabat
dekat gajah modern pada dahulu kala hidup tersebar di beberapa wilayah Asia,
afrika, dan Eropa. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan gajah modern,
hanya saja ia memiliki belalai yang lebih pendek dan gading yang terletak di
rahang bagian bawah.
Gading ini mungkin digunakan sebagai alat untuk menggali
tanah untuk mendapatkan akses ke akar-akaran dan sayuran. Genus Deinotherium
memiliki tiga spesies yang telah dikenali, dan semuanya memiliki ukuran yang
besar. Spesies itu diataranya Deinotherium giganteus, Deinotherium indicum, dan
Deinotherium bozasi.
10.
Therizinosauridae
Therizinosauridae merupakan
Dinosaurus dari keluarga Theropoda yang hidup pada akhir periode Cretaceous
(99.6 - 65.5 juta tahun silam). Tidak seperti kebanyakan Theropoda yang
merupakan karnivora, Therizinosauridae adalah herbivora (walaupun beberapa
diantaranya diketahui sebagai omnivora).
Perlu digaris bawahi,
Therizinosauridae merupakan nama dari suatu familia dalam klasifikasi ilmiah.
Nama ini pertama kali digunakan oleh Evgeny Maleev pada tahun 1954 untuk
memasukkan Therizinosaurus cheloniformis (Jenis Theropoda yang masih memiliki
banyak teka-teki) kedalam suatu familia bersama dengan Segnosaurus dan
Nothronychus.
Keluarga Therizinosauridae memiliki bentuk fisik yang
eksentrik. Pada umumnya mereka berleher panjang dan memiliki bulu. Selain itu
cakar-cakar mereka juga cukup besar, mungkin ada yang lebih dari satu meter
panjangnya.
11.
Epidexipteryx
Epidexipteryx adalah genus
Dinosaurus maniraptorian kecil. Hewan prasejarah yang hidup di wilayah China
sekitar 152 - 168 juta tahun silam ini merupakan salah satu Dinosaurus terkecil
yang pernah ada.
Ukuran dewasanya hanya mencapai 10
inci (kurang lebih seukuran burung merpati). Salah satu daya tarik dari
Epidexipteryx adalah empat bulu panjang yang tumbuh di bagian ekornya.
Tidak seperti bulu yang biasa kita temui pada hewan-hewan
kelas aves, struktur bulu pada Epidexipteryx ini layaknya seperti satu lembaran
pita yang berdiri tegak memanjang ke atas. Namun karena kurangnya remiges (bulu
sayap) membuat hewan ini tidak dapat terbang.
12.
Longisquama insignis
Hidup pada pertengahan hingga akhir
periode Triassic (230 – 225 juta tahun silam), Longisquama insignis merupakan
kadal purba yang begitu menarik karena ia memiliki serangkaian “bulu” panjang
yang berdiri tegak disepanjang punggungnya.
Struktur “bulu” tersebut hingga kini
masih menjadi bahan perdebatan dikalangan para peneliti. Beberapa peneliti
meyakini bahwa struktur panjang yang tumbuh di punggung Longisquama bukanlah
sejenis bulu, melainkan sisik yang umumnya dapat kita temukan pada reptil
seperti Iguana.
Bedanya sisik pada Lingisquama lebih
panjang dan berbentuk sedikit janggal. Namun menurut pendapat ahli
paleontologi, N. Frasher didalam bukunya Dawn of The Dinosaurs: Life in the
Triassic, struktur memanjang tersebut bukanlah bagian dari tubuhnya.
Struktur ini kemungkinan hanyalah sejenis tumbuhan pakis
yang ikut menjadi fosil bersamanya lalu kemudian disalahtafsirkan. Pendapat
Frasher mungkin diperkuat oleh fakta struktur fosil yang ditemukan pada
beberapa hewan memang sering tidak ada kaitannya dengan fosil hewan tersebut.
13.
Sharovipteryx
Sharovipteryx merupakan reptil yang
hidup sejaman dengan Longisquama, yakni pada pertengahan hingga akhir Triassic.
Makhluk purba yang memiliki panjang tubuh sekitar delapan inci dengan berat
7,5gram ini sangat unik karena ia memiliki ukuran kaki belakang yang sangat
lebar dibanding kaki depannya.
Kaki belakang yang begitu lebar,
ditambah dengan adanya membran yang tumbuh diantaranya membuat ia seolah-olah
memiliki sayap yang dapat digunakan untuk terbang. Walaupun pada kenyataannya
hewan ini memang tidak dapat terbang layaknya burung, namun bukan berarti
bentangan selaput sayap pada kakinya itu menjadi tidak berguna.
Penelitian terbaru menyebutkan
berkat selaput sayap ini, Sharovipteryx dapat lebih gesit pada saat meluncur
dari suatu tempat ke tempat lainnya dikarenakan mekanisme kerjanya yang sangat
mirip dengan delta wing pada pesawat tempur modern.
Beberapa peneliti menganggap hewan ini mungkin memiliki
hubungan yang erat dengan pterosaurus mengingat meraka sama-sama memiliki
membran penerbangan yang tumbuh diantara kedua kakinya, walaupun hal ini masih
sangat kontroversial.
14.
Pterodaustro
Pterodaustro memiliki tengkorak yang
sangat panjang, yakni sekitar 29 cm. Moncongnya mendominasi 85% dari total
panjang tengkorak. Keanehan bentuk fisiknya yang lain yaitu set gigi yang tidak
biasa.
Gigi yang tumbuh dirahang bagian
bawah bagaikan ribuan sekat bulu yang kemungkinan ia gunakan sebagai alat untuk
menyaring plankton, ganggang, maupun makhkluk kecil lainnya dari air.
Gigi yang jumlahnya ribuan tersebut tumbuh dalam dua alur
panjang yang sejajar dengan tepi rahang. Panjangnya sekitar 3 cm dengan lebar
antara 0,2 - 0, 3 milimeter. Awalnya diduga struktur ini bukanlah gigi, namun
setelah dilakukan beberapa penelitian dugaan tersebut akhirnya luntur. Struktur
itu benar-benar merupakan gigi normal karena terdapat enamel, dentin dan pulpa.
15.
Microraptor
Genus Microraptor merupakan salah
satu jajaran Dinosaurus kecil. Mereka hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu
dan populasinya tersebar di beberapa wilayah China. Jenis ini umumnya memiliki
empat buah sayap dengan satu ekor yang memanjang.
Kendati memiliki dua pasang sayap,
Microraptor tidak dapat terbang. Sebaliknya, ia mungkin hanya meluncur dari
suatu tempat ke tempat lainnya seperti seekor tupai terbang.
Sebagian kalangan evolusionis
menganggap hewan ini merupakan makluk peralihan dinosaurus ke burung, dimana
dengan kemampuan meluncurnya itu dapat berkembang menjadi sistem penerbangan.
Beberapa peneliti berpendapat, hewan ini kemungkinan banyak
menghabiskan hidupnya di pepohonan, merujuk fakta bahwa sayap Microraptor
menghalangi kemampuan mereka untuk berjalan di atas tanah.
16.
Amphicoelias fragillimus
Fosil yang sukar dipahami ini
ditemukan oleh ahli paleontologi terkenal Edward Drinker Cope. Cope telah
banyak menemukan fosil-fosil prasejarah, namun yang satu ini adalah yang paling
aneh.
Bagaimana tidak? satu-satunya fosil
aneh tersebut ialah potongan tulang belakang yang memiliki panjang keseluruahan
diperkirakan 40 - 60 meter. Apabila ukuran ini benar-benar valid, itu
menjadikan Amphicoelias fragillimus mungkin merupakan makhluk terpanjang dan
terberat yang pernah ada (bersaing dengan paus biru dan Argentinosaurus).
Namun sekali lagi, fosil tersebut
masih banyak menjadi perdebatan karena sulitnya untuk mengidentifikasi dari
penemuan fosilnya yang sangat-sangat minim. Apakah makhluk ini merupakan hewan
terbesar yang pernah berjalan di bumi ataukah hanya kesalah pahaman dan hanya
sekedar tipuan.
" Semoga Bermanfaat "
Sekian Dan Terima kasih
Wassalamualikum wr.wb
Thanks to :
Info : http://caritaunya.blogspot.com
Edited by : Adhan j.k
http://www.apakabardunia.com/post/tahukah-kamu/hewan-hewan-prasejarahyang-mempesona
0 Reviews:
Posting Komentar